Sunday, October 21, 2012

Merawat burung pada saat ganti bulu


Di alam bebas, umumnya burung mengalami ganti bulu setelah selesai musim berkembang biak. Pada masa seperti ini, burung berkicau yang dipelihara perlu mendapatkan pakan bergizi tinggi.
Jenis pakan seperti jangkrik, belalang cukup baik diberikan agar kondisinya tetap stabil. Pemberian vitamin dapat mempercepat pertumbuhan bulunya yang baru.
Setelah ganti bulu, burung kicauan biasanya mengalami peningkatan suara dan mentalnya, jika perawatan yang diberikan cukup baik. Hal semacam ini akan terus berlanjut pada masa ganti bulu berikutnya.

Masa ganti bulu ini biasanya dimanfaatkan untuk menambah variasi suara kicauan pada jenis burung peniru seperti cucak dan jalak. Pada saat seperti ini, daya serap untuk menirukan suara relatif cepat karena burung tersebut lebih banyak diam dan tampak menikmati suara kicauan burung lain yang ada di dekatnya.

Burung yang sedang ganti bulu cenderung diam karena menahan rasa sakit akibat pertumbuhan bulu, terlebih lagi saat bulu kepalanya mulai tumbuh. Pada saat ini, burung seperti kedinginan dan lehernya seperti ditarik ke dalam (mengkeret). Dengan memberikan pakan bergizi, memberikan vitamin, memandikan, menjemur, dan memberikan pakan selingan dapat membuatnya tetap sehat dan mempercepat proses pertumbuhan bulunya.

Proses pertumbuhan bulu dapat berjalan lancar bila burung tersebut tidak mendapat banyak gangguan lingkungan.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, burung yang sedang mengalami ganti bulu harus ditempatkan di tempat yang sejuk dan tidak terganggu oleh burung-burung pendampingnya.
Proses ganti bulu pada burung berkicau biasanya 6—7 minggu dan bulunya yang rontok sudah tumbuh secara sempurna. Peningkatan suaranya dapat dilihat setelah 2 bulan dari saat rontok bulu pertama kali dan hal ini sudah bisa menjadi ukuran pada burung kicauan.

Wednesday, October 10, 2012

Prenjak Atau Ciblek



Burung Prenjak Ciblek

Burung Prenjak atau Ciblek sebenarnya merupakan burung khas dari indonesia. Habitat asli mereka pertama kali ditemukan didaerah Sumatra dan Bali saja. Sampai akhirnya prenjak bermigrasi ke pulau jawa.
Sebutan burung Prenjak di tiap daerahpun berbeda-beda, Kalau dijawa kita biasa menyebut dengan Prenjak saja, tapi di daerah Betawi mereka menyebutnya burung Cici.Dan kalau tidak salah didaerah banten, mereka menyebut burung ini bukan prenjak saja tapi burung prenjak luhur.

Burung Prenjak banyak digemari karena kicauan mereka yang nyaring, untuk melatih Prenjak atau Ciblek ini pun gampang-gampang susah.
Seperti kita harus memilih bakalan yang bagus, harus prenjak jantan yang dipilih. dan lain sebagainya.

Cara Membedakan Prenjak
Prenjak Jantan atau Prenjak Betina
Untuk membedakan jenis Prenjak jantan dan betina bisa sangat mudah, tapi kadangkala sangat sulit. Karena seperti manusia, satu pria tentu beda dengan pria yang lain. Contoh halnya, ada seorang teman yang sulit untuk membedakan mana jantan dan betina dikarenakan paruhnya tidak hitam sempurna, jad burung ini dibilang jantan tapi mirip betina, dibilang betina tapi paruhnya ada warna hitamnya.

Untuk itu saya beri saran saja untuk tetap melatihnya, kalau memang nanti berkicau ya jantan,kalau tidak ya berarti betina. Kenapa saya sarankan seperti itu karena sayang bila nanti salah ternyata itu burung jantan. Dan memang benar, itu burung jantan.

Berikut Ciri-ciri Ciblek untuk melihat Jenisnya:
1. Prenjak Jantan
 - Mempunyai Paruh Hitam Pekat.
 - Mempunyai warna bulu yang gelap ( Coklat Gelap )
 - Bulu ekor memanjang.
 - Pemberani. Bila kita dekati burng jantan tidak takut.
 - Badan lebih besar.

2. Prenjak Betina.
 - Mempunyai Paruh atas Hitam dan paruh bawah putih.
 - Mempunyai warna bulu terang.
 - Bulu ekor cenderung pendek.
 - Penakut.
 - Badan Kecil.
Lebih jelasnya lihat foto. Kita bisa lihat paruh prenjak jantan mempunyai warna hitam sedangkan prenjak betina mempunyai warna paruh yang berbeda antara paruh atas dan paruh bawah.