Di alam
bebas, umumnya burung mengalami ganti bulu setelah selesai musim berkembang
biak. Pada masa seperti ini, burung berkicau yang dipelihara perlu mendapatkan
pakan bergizi tinggi.
Jenis
pakan seperti jangkrik, belalang cukup baik diberikan agar kondisinya tetap
stabil. Pemberian vitamin dapat mempercepat pertumbuhan bulunya yang baru.
Setelah
ganti bulu, burung kicauan biasanya mengalami peningkatan suara dan mentalnya,
jika perawatan yang diberikan cukup baik. Hal semacam ini akan terus berlanjut
pada masa ganti bulu berikutnya.
Masa
ganti bulu ini biasanya dimanfaatkan untuk menambah variasi suara kicauan pada
jenis burung peniru seperti cucak dan jalak. Pada saat seperti ini, daya serap
untuk menirukan suara relatif cepat karena burung tersebut lebih banyak diam
dan tampak menikmati suara kicauan burung lain yang ada di dekatnya.
Burung
yang sedang ganti bulu cenderung diam karena menahan rasa sakit akibat
pertumbuhan bulu, terlebih lagi saat bulu kepalanya mulai tumbuh. Pada saat
ini, burung seperti kedinginan dan lehernya seperti ditarik ke dalam
(mengkeret). Dengan memberikan pakan bergizi, memberikan vitamin, memandikan,
menjemur, dan memberikan pakan selingan dapat membuatnya tetap sehat dan
mempercepat proses pertumbuhan bulunya.
Proses
pertumbuhan bulu dapat berjalan lancar bila burung tersebut tidak mendapat
banyak gangguan lingkungan.
Untuk
mencegah terjadinya hal tersebut, burung yang sedang mengalami ganti bulu harus
ditempatkan di tempat yang sejuk dan tidak terganggu oleh burung-burung
pendampingnya.
Proses
ganti bulu pada burung berkicau biasanya 6—7 minggu dan bulunya yang rontok
sudah tumbuh secara sempurna. Peningkatan suaranya dapat dilihat setelah 2
bulan dari saat rontok bulu pertama kali dan hal ini sudah bisa menjadi ukuran
pada burung kicauan.